Hidup seperti rangkaian gerbong kereta api, datang silih berganti di stasiun. Pertemuan, perpisahan, mewarnai setiap perjalanan hidup. Yaah, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia mempunyai hati yang nyaris tidak bisa dtebak .Bicara masalah perasaan manusia adalah berbicara mengenai keabstrakan, imajinasi tak terhingga yang kadang tidak bisa dijangkau logika.
Idealnya, suatu perasaan mampu memberikan rasa nyaman, sehingga setiap orang memiliki kehormatan untuk berbagi secuil kebahagian. Kita, terkadang mengesampingkan perasaan dan mengedepankan logika jika bicara mengenai perasaan, kenapa?
Ego lebih tinggi daripada penghargaan diri terhadap kata hati. Akibatnya, banyak perasaan tertutupi, banyak cinta menepi sebelum berlabuh, dan banyak kasih mental sebelum mengenai sasaran. Memang, manusia memiliki hak mutlak atas jawaban perasaan-perasaannya, maka bersyukurlah orang-orang yang mendapat anugerah untuk menjadi tempat berlabuh, atau menjadi sasaran kasih.
Sungguh, tidak ada sedikit pun keinginan untuk menyingkirkan segala khayalan tentang indahnya kebersamaan dan mengecilkan makna perasaan, hanya saja dunia masih penuh dengan jutaan warna warni yang masih ingin kutorehkan di kanvas ini;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar